Online Conference Systems, Seminar Nasional Kearifan Lokal dalam Pendidikan Seni di Era Kemajuan Teknologi

Font Size: 
KEARIFAN LOKAL VS/DAN KENISCAYAAN GLOBAL: PENDIDIKAN SENI DALAM PERSPEKTIF POST-TRADISI
Djuli Djatiprambudi

Last modified: 2021-01-11

Abstract


Artikel ini bertujuan untuk memahami pergeseran besar (great shifting) pada abad XXI yang berimplikasi sangat mendasar dan luas dalam dunia pendidikan seni. Pergeseran besar itu menimbulkan tegangan paradigmatik terhadap nilai-nilai lokalitas (kearifan lokal) yang dipertanyakan ulang. Bertolak dari tegangan paradigmatik tersebut dirumuskan tiga asumsi dasar; pertama, kearifan lokal atau secara luas disebut modal budaya tradisional Nusantara dalam konteks budaya sibernetik dapat dieksplorasi menjadi basis pendidikan seni khas Indonesia yang multikultural apabila modal budaya tersebut dipahami secara organis; bertransformasi dalam setiap ruang dan waktu. Kedua, era disrupsi dapat memberi peluang besar untuk mengubah paradigma kurikulum pendidikan seni berdasarkan pendekatan kreativitas inter/multi/transdisiplin apabila ada perubahan pola pikir yang tidak dikotomis/diametral antara lokalitas dan globalitas. Ketiga, profil guru pendidikan seni di era budaya sibernetik dapat melaksanakan pendidikan seni kepada generasi milenials apabila kompetensinya didasarkan atas kecakapan yang relevan dengan tuntutan abad XXI.

Keywords


Kearifan lokal; budaya sibernetik; pendidikan seni

Full Text: PDF