Font Size: 

Artikel ilmiah ini berusaha  menganalisis konsep “Belajar Bersama Maestro†yang pernah diselengarakan oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan beberapa tahun lalu sebelum pandemi untuk dikembangkan sebagai penunjang pembejaran selama pandemi. Progam tersebut dianggap mampu menjadi penunjang pendidikan seni selama pandemi ini. Saat semua bidang terkena dampak dari wabah Covid-19, pendidikan seni tidak cukup hanya menggantungkan pada media pembelajaran  online. Pasalnya pendidikan seni memerlukan proses pendampingan dan transformasi ilmu yang tak cukup hanya persolaan kognitif, namun juga kepekaan estetis. Program Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan melalui progam “Belajar Dengan Maestroâ€Â  dapat menjadi percontohan dan dikembangkan untuk dilaksanakan selama pandemi. Progam ini menjadi alternatif belajar di luar sekolah formal. Peserta program ‘Belajar Dengan Maestro†mendapatkan pengalaman belajar dari maestro-maestro seni di daerah tempat tinggal masing-masing, sehingga menggantikan proses pendidikan formal yang sampai saat ini masing berlaku pembelajaran jarak jauh atau  online.  Metode analisis yang dilakukan adalah analisis deskripsi interpretatif  secara  deep structure, artinya membedah konsep secara mendalam terkait struktur dan metode praktiknya. Hasil analisis  didapatkan sebuah pemahahaman bahwa; 1)  Konsep  “Belajar  dengan Maestro  mampu menginspirasi dan memotivasi para peserta didik, baik yang ingin menjadi penampil seni maupun tidak, untuk menghargai substansi seni dan merefleksikan diri mereka melalui proses berkesenian. Progam “belajar dengan Maestro’ perlu kiranya ditumbuhkan kembali di saat pandemi ini sebagi upaya metode blended learning.  2) Konsep “Belajar Dengan Maestro†menumbuh-kembangkan pendidikan berbasis komunitas, karena peserta didik tidak hanya mendapatkan ilmu dari maestro tapi juga terkait komunitas dari maestro itu sendiri.

Konsep belajar; Maestro; Pandemi