Online Conference Systems, Prosiding Seminar Nasional Fakultas Teknik UNM

Font Size: 
PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN ECOPRENEUSHIP DAN TECNOPRENEURSHIP BERBASIS FACTORY PADA USAHA KULINER
Jokebet Saludung

Last modified: 2020-01-08

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ecopreneurship dan technopreneurship berbasis factory pada usaha kuliner. Penelitianini merupakan penelitian eksperimen di laboratorium PKK yang dikembangkan di lapangan. Awalnya mahasiswa dipandu untukmendapatkan prototipe model produk yang layak untuk home industry untuk dikembangkan di desa asal mahasiswa. Ecopreneurship adalah padanan kata ekosistem dan entrepreneurship yang akan mengelola apa yang tersedia melimpah di daerahnya menjadi produkmarketable untuk home industry dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Technopreneurship adalah sentuhan teknologiterhadap bahan yang melimpah untuk dikembangkan menjadi usaha kuliner di berbagai daerah asal mahasiswa. Oleh karena ituyang dilibatkan adalah mahasiswa PKK creativepreneurship yang memiliki kemampuan mengelola bahan baku yang melimpah dilingkungannya menjadi usaha kuliner produktif yang dapat dikembangkan di masyarakat sekitarnya menjadi home industry. Olehkarena itu pelatihan yang dikembangkan di lapangan harus berbasis factory untuk menghasilkan produk kuliner yang layak untukhome industry sekaligus menghasilkan wirausaha baru baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat. Usaha kuliner yangdikembangkan berbasis ekopreneurship dengan bahan baku yang melimpah pada musimnya adalah buah-buahan, umbi-umbian dansayuran. Subyek penelitian diambil secara purposive 10 macam produk kuliner dengan lima orang mahasiswa creativepreneurship daridaerah asal yang berbeda untuk mengembangkan ecopreneurship dengan sentuhan technopreneurship untuk mengembangkan 10produk berbeda berbasis factory. Data dikumpulkan dengan uji organoleptik oleh panelis, kuesioner, analisis dokumen, observasi,wawancara, FGD. Data dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. Hasilnya adalah 10 macam produk kuliner berbeda yangmarkatable. Bahan yang melimpah pada musimnya akan menjadi sampah dan mengotori lingkungan jika diolah dengan sentuhanteknologi, justru produktif, bernilai ekonomi tinggi dan tidak merusak lingkungan. Dapat meningkatkan produktivitas masyarakatmelalui home industry kuliner yang marketable. Mahasiswa menjadi agen pengembang produk dan teknologi, home industry kulinerberbasis lingkungan di daerahnya sendiri.

Keywords


Pengembangan ecopreneurship, technopreneurship, berbasis factory, home industry kuliner

Full Text: PDF