Last modified: 2022-01-03
Abstract
Prestasi mahasiswa yang tergabung dalam sanggar ditandai dengan banyaknya mahasiswa yang sering menjuarai lomba tari yang dilaksanakan oleh instansi lain, dan ini juga nampak pada nilai ujian dalam hal praktek atau keterampilan olah gerak dalam menarikan suatu tarian, serta menata atau menciptakan tari kreasi baru. Hal ini tidak terlepas dari peran sanggar yang telah memberi ruang bagi mahasiswa tari yang tergabung sebagai anggota sanggar untuk berkreasi dan berinovasi. Peningkatan keterampilan olah gerak dalam menarikan tari tradisional, kreasi baru (koreografi) bagi mahasiswa, terlebih tari tradisional dan koreografi menjadi salah satu mata kuliah yang terdapat pada kurikulum seni tari di dukung dengan kehadiran sanggar sebagai wadah untuk mengasah skill di luar kelas formal. Sanggar dengan fungsi utama sebagai pelestari tari tradisional sudah barang tentu lebih fokus pada pelatihan dan pengembangan tari tradisional, terlebih permintaan konsumen sanggar juga lebih ke tari tradisional baik tari tradisi yang telah ada maupun tari kreasi baru.
Kata Kunci: Peningkatan, Peranan, dan sanggar tari.
Keywords
References
Astini, Dewi, 2007, Bedha Jurnal Surya Seni Penciptaan dan Pengkajian Seni ISI Yogyakarta, Yogyakarta
Hadi, Sumadiyo Y, 2011, Koreografi Bentuk-Teknik-Isi, Yogyakarta; Multi Grafindo
Jazuli, M, 2014, Paradigma Pendidikan Seni, Semarang; Farishma Indonesia
Langer, Zusanne K, Terjemahan FX. Widaryanto, 2006, Problematika Seni, Bandung; Sunan Ambu Press
Murgiyanto, Sal, 2004, Tradisi dan Inovasi, Jakarta; Wedatamawidya Sastra
Peursen, Van C.A, 1988, Strategi Kebudayaan terjemahan dari buku Cultuur In Stroomversnelling oleh Dick Hartoko, Yogyakarta; Kanisius
Soedarsono, 1986, Elemen-Elemen Dasar Komposisi Tari Terj. Dari Buku Dances Composition The Basic Elemen oleh La Mery, ISI Yogyakarta: Lagaligo